Ghiboo.com - Serangan serangga Tomcat di Surabaya
cukup fenomenal meski keberadaan serangga tersebut sebetulnya sudah umum. Jika
terkena gigitan Tomcat, segera bilas bagian tubuh yang digigit dan segera
periksakan ke dokter.
Pakar serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Aunu Rauf mengatakan, serangga Tomcat sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia.
Pakar serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Aunu Rauf mengatakan, serangga Tomcat sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia.
Meski mengeluarkan racun Vederin saat menggigit, serangga yang memiliki nama latin Paederus Riparius ini tidak akan membunuh manusia layaknya racun ular kobra. Menurut Aunu, racun yang ada di tubuh serangga tersebut hanya akan membuat kulit memanas, melepuh dan bengkak.
"Warna oranye kecoklatan adalah warna penanda bahwa serangga ini beracun," katanya seperti dikutip Inilahjabar.com.
Sejauh ini, sambungnya, belum tercatat adanya petani yang diserang serangga tersebut dan Tomcat hanya akan mengeluarkan racunnya bila merasa terganggu.
Untuk menghindari serangan Tomcat, lanjut Aunu, masyarakat harus menghindari kontak fisik dengan serangga tersebut.
"Segeralah bilas bagian tubuh yang terkena racun Tomcat dan kalau perlu ke dokter untuk meminta obat guna menangkal racunnya," kata Aunu.
Aunu meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan serangan Tomcat tersebut karena selama ini hama asli Indonesia tersebut juga ada di sejumlah negara, seperti Malaysia.
"Untuk menghindari Tomcat masuk ke dalam rumah, tutup pintu dan jedela serta kurangi pencahayaan di rumah agar Tomcat tidak tertarik masuk," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar