Kunyit kuning (Curcuma Domestica Val) selama ini dikenal sebagai
bahan baku jaamu maupun obat. Pasalnya, tanaman rimpang yang banyak tumbuh dan
hidup di berbagai wilayah di Indonesia sangat mudah diperoleh dan memiliki
banyak khasiat.
Sayangnya kunyit tidak terlalu disukai orang karena warnanya yang kuning dan
rasanya yang kurang menarik, terutama bagi anak-anak. Meskipun telah dibuat
jamu, namun tidak semua orang suka mengonsumsi kunyit ini.
Hal tersebut ternyata menginspirasi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (F-MIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengolah
tumbuhan ini menjadi makanan yang enak dan menarik bagi masyarakat.
Melalui beberapa kali penelitian, akhirnya tiga mahasiswa jurusan Pendidikan
IPA F-MIPA UNY bisa membuat dodol dengan bahan dasar kunyit ini.
Ketiga mahasiswa UNY tersebut adalah Diky Wahyu Priyambudi, Andi Wibowo,
Harsi Admawati. Bahkan, agar dodol kunyit tersebut menarik bagi anak-anak
mereka membuat panganan dari rimpang tersebut dalam berbagai bentuk yang
menarik. Bentuk bintang, segitiga, dan aneka bentuk membuat panganan yang
meniru maakanan khas Jawa Barat ini semakin menarik bagi konsumen.
"Dengan cara ini kunyit akan menarik dikonsumsi oleh anak-anak. Karena
kunyit mengandung banyak khasiat obat yang cukup bagus bagi kesehatan,"
terang Diky, Ketua Tim Peneliti F-MIPAUNY, Rabu (28/3).
Berdasarkan penelitian dan studi literasi, kata dia, kunyit mengandung
senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid. Senyawa ini terdiri
dari kurkumin desmetoksikumin sebanyak 10 persen dan
bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5 persen serta zat-zat bermanfaat lainnya
seperti minyak atsiri yang terdiri dari keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60
persen, Zingiberen 25 persen, felandren, sabinen, borneol dan sineil.
"Kunyit juga mengandung lemak sebanyak 1-3 persen, karbohidrat sebanyak
3 persen, Protein 30 persen, Pati 8 persen, Vitamin C 45-55 persen, dan
garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium," terang Diky.
0 komentar:
Posting Komentar